Rabu, 31 Oktober 2012

Mapping Obligasi, Reksadana dan Saham

 sumber: id.wikipedia.org/wiki/Obligasi



sumber: id.wikipedia.org/wiki/Reksadana


sumber: id.wikipedia.org/wiki/Saham

Teknologi Dalam Ekonomi

Di jaman modern ini, banyak manusia yang menginginkan semua pekerjaan bisa dilakukan dengan praktis untuk mempermudah melakukan kegiatannya. Peranan teknologi sangat penting untuk menunjang apa yang ingin dilakukan manusia pada saat ini. Tidak sedikit teknologi yang diciptakan manusia untuk mewujudkan keinginan manusia serta membantu mempermudah pekerjaan manusia.


Dalam dunia ekonomi saat ini, dengan adanya teknologi jarak dan waktu bukan menjadi masalah di zaman modern ini. Berbagai aplikasi diciptakan untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi pada saat ini. Perekonomian pada suat negara pada saat ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikai di negara tersebut. Jadi semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Salah satu dampak positif teknologi dalam ekonomi antara lain:

  1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
  2. Terjadinya industrialisasi
  3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dan aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi komputer di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
  4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
  5. Pemasaran online telah menjadi trend di abad ini. Dengan internet hanya dengan duduk di depan komputer dapat memesan barang secara online, sehingga dapat menghemat ongkos perjalanan  bagi konsumen. Bagi penjual dengan adanya jual-beli online, tak perlu menyediakan toko yang mewah. Dampak-dampak diantaranya meliputi:
  • Mampu menggarap peluang pasar lokal maupun dunia.
  • Biaya promosi yang murah.
  • Sistem distribusi yang murah.
  • Memperoleh pasar baru.
  • Dapat mengakses pasar yang lebih luas.





sumber:

Minggu, 14 Oktober 2012

Dasar Investasi



  Secara umum prinsip dasar investasi itu adalah untung, untung dan untung tetapi mustahil demikian. Memperoleh keuntungan tanpa ada resiko hampir mustahil di temui di dunia ini. Hampir semua jalan yang kita ambil mengandung resiko, dan besar tidaknya resiko ataupun kepuasan yang kita dapat tergantung dari cara yang kita gunakan. Begitu juga investasi.


   Ada tiga hal yang menjadi patokan para investor untuk berinvestasi yaitu:

  • High gain, high risk yang artinya semakin tinggi hasil, laba atau bunga yang dijanjikan produk investasi, maka semakin besar kemungkinan investor kehilangan modal investasinya. Untuk prinsip high gain high risk contohnya pada investasi saham. Ketidak tentuan naik turunnya harga saham menimbulkan resiko serta keuntungan yang tidak bisa kita tentukan kapan akan naik dan kapan akan turun. Oleh karena itu bermain saham atau berinvestasi dengan saham sering disebut juga gambling investation. 
  • Medium gain, medium risk yaitu investasi yang memiliki persentase keuntungan dan kerugian relatif sama. Contoh untuk investasi medium risk, medium gain yaitu sering kita temukan pada investasi emas, properti, tanah dll.
  • Minimun risk, minimun gain, semakin rendah hasil maka semakin randah pula resikonya. contohnya adalah menabung, deposito bank dll.


Mana yang lebih baik?? tergantung pada diri anda sendiri, mau jalan cepat tapi resiko tinggi, jalan lambat asal selamat, atau ditenagah-tengah? semua ada kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Setelah mengetahui ketiga patokan infestasi di atas, langkah selanjutnya adalah mengetahui prinsip dasar investasi. Pada dasarnya investasi bertujuan untuk memperoleh tujuan sebesar mungkin dengan mempertimbangkan tiga hal patokan di atas.

Risiko Investasi
  Risiko suadah menjadi bagian dalam berinvestasi. Untuk itu dalam melakukan investasi kita harus pahm betul risiko-risiko yang akan kita terima. Berikut adalah tipe-tipe resiko yang kerap di jumpai dalam kegiatan infestasi:

  1. Risiko Sistematik atau dikenal juga risiko yang tidak terdiversifikasi. tidak terdiversivikasi  disini maksudnya adalah resiko yang tidak dapat ditangani dengan  melakukan pembagian portofolio. Biasanya  resiko ini tidak dapat diduga-duga kapan risiko akan terjadi. contohnya: terjadi inflasi, terjadi perang, perubahan ekonomi dll.
  2. Risiko non-sistematik atau risiko yang dapat di diversivikasikan. Risiko ini dapat dicegah dengan cara pembagian portofolio. Cara diversivikasi ini ibarat menaruh telur dalam ember yang berbeda jadi jika ember pertama terjatuh maka tidak akan berpengaruh pada ember kedua. contoh resiko yang bisa di diversivikasikan adalah: Kapasitas manajemen, mogok tenaga kerja dll.
  3. Risiko pasar merupakan risiko yang sering kali terjadi pada pasar investasi. Setiap pasar investasi pasti memiliki siklus (naik/turun) tertentu dalam pasar.
  4. Risiko suku bunga. Risiko ini terjadi karena adanya fluktuasi dari tingkat suku bunga. Hal-hal yang mengakibatkan suku bunga mengalami fluktuasi atau goncangan adalah: inflasi, tingkat likuiditas kebijakan pajak dll.
  5. Risiko tarif reinvestasi. Risiko reinvestasi behubungan dengan risiko suku bunga karena risiko ini terjadi karena adanya gesekan dari turunnya harga suku bunga sehingga mempengaruhi neraca ataupu rekening administratif.
  6. Risiko daya beli atau risiko inflasi adalah risiko yang terjadi karena menurunnya daya beli investor.
  7. Risiko mata uang adalah risiko yang muncul karena perubahan nilai tukar mata uang yang berbeda.
  8. Risiko bisnis. Risiko bisnis adalah resiko yang terjadi karena kemampuan atau spekulasi perusahaan yang tidak sesuai dengan tujuan.
  9. Risiko keuangan berhubungan denga laporan neraca. Perusahaan dengan beban hutang yang berat akan memiliki resiko yang lebih besar. Untuk mengurangi risiko ini perusahaan bisa menggunakan sumber modal alternatif (non-hutang).
  10. Risiko cidera janji (default risk) adalah imbas langsung dari resiko keuangan yaitu karena ketidak mampuan perusahaan membayar hutang pada saat jatuh tempo.
  11. Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul karena suatu pihak tidak mampu membayar permintaan yang diminta. Risiko ini mirip dengan risiko cidera janji cuma yang membedakan adalah jika risiko likuiditas investor masih memiliki aset tetapi aset yang dimiliki tidak dapat dikonversasikan menjadi sesuatu yang diminta oleh penagih.  


sumber: moneycompound.com/archives/421
             
http://www.bi.go.id/web/id/Kamus.htm?id=R&start=1&curpage=9&search=False&rule=last

             Modul Fundamental of Financial Planing